INDEKS
PRESTASI KOMULATIF MAHASISWA DITINJAU DARI STRATEGI BELAJAR DAN KEAKTIFAN
BERORGANISASI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA TAHUN 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan
manusia di zaman sekarang maupun yang akan datang. Oleh sebab itu, pendidikan
merupakan cara yang dipandang dapat mengubah dan meningkatkan taraf kehidupan
manusia menjadi lebih baik. Pendidikan juga merupakan kekuatan yang berpengaruh
terhadap perkembangan fisik, mental, etika, dan seluruh aspek kehidupan
manusia. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
Pendidikan merupakan indikator yang
menggambarkan keadaan suatu bangsa. Kualitas manusia dan kualitas suatu bangsa
berkaitan erat dengan kualitas pendidikan baik pendidikan tingkat dasar,
menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan sebagai lembaga yang membekali
peserta didik dengan penekanan pada nalar dan pemahaman pengetahuan berdasar
teori dan penerapannya didunia kerja. Menurut Suwardjono (1992:151), “belajar
di perguruan tinggi merupakan pilihan strategik untuk mencapai tujuan
individual bagi mereka yang menyatakan dirinya untuk belajar melalui jalur
formal tersebut”. Kesenjangan persepsi dan pemahaman penyelenggara pendidikan,
dosen dan mahasiswa mengenai makna belajar di perguruan tinggi dapat
menyebabkan proses belajar bersifat disfungsional.
Pada perguruan tinggi untuk melihat
tingkat keberhasilan mahasiswa dalam memahami sebuah materi dapat diketahui
dari nilai indeks prestasi (IP). Indeks prestasi merupakan nilai kredit
rata-rata yang merupakan besaran nilai atau angka yang menyatakan keberhasilan
mahasiswa dalam proses belajar selama satu semester. Mahasiswa yang memperoleh
indeks prestasi tinggi megindikasikan mahasiswa tersebut mampu mengikuti
perkuliahan secara baik, dan sebaliknya apabila mahasiswa mendapat indeks
prestasi yang rendah mengindikasikan mahasiswa tersebut kurang dalam mengikuti
perkuliahan.
Pada dasarnya banyak keuntungan yang
didapat apabila mahasiswa mempunyai IP tinggi, antara lain mempercepat waktu
kuliah, dan juga berpeluang mendapatkan beasiswa. Selain itu, di era
globalisasi dan semakin ketatnya persaingan dunia kerja, tidak sedikit
perusahaan maupun instansi yang dalam perekrutan calon pegawainya menggunakan
persyaratan dan ketentuan yang salah satunya termasuk nilai indeks prestasi
minimal. Maka, tidak heran juga apabila perusahaan mencari calon pegawai dengan
nilai indeks prestasi komulatif (IPK) yang tinggi sebagai salah satu syarat
diterimanya calon pegawai di instansi atau perusahaan tersebut.
Menurut Burhanuddin Salam (2004:
121) IP adalah angka yang menunjukkan prestasi mahasiswa untuk satu semester,
yang di hitung dengan rumus yang telah ditetapkan. Sedangkan IPK adalah angka
yang menunjukkan prestasi mahasiswa mulai dari semester pertama sampai dengan
semester terakhir yang telah ditempuhnya. Dengan demikian mahasiswa giat dapat
dilihat dari IP maupun IPK nya. Meskipun tidak seluruh keberhasilan itu
berdasar dari indeks prestasi.
Indeks prestasi yang baik sudah
seharusnya diimbangi dengan proses belajar yang baik. Bagi mahasiswa tidak
seharusnya ilmu yang diperoleh itu harus bersumber pada dosen ketika masuk jam
perkuliahan. Mahasiswa sendiri berasal dari kata maha yang berarti besar dan
siswa yang berarti orang yang sedang mencari atau menuntut ilmu. Berarti
menjadi seorang mahasiswa harus bisa mandiri kaitannya dalam mencari ilmu
pengetahuan dan harus bisa mengatur waktunya serta menentukan cara belajarnya dengan
tepat.
Strategi belajar sangat diperlukan
untuk dapat mencapai hasil belajar yang maksimal, untuk itu diperlukan
teknik-teknik belajar untuk dapat mempelajari semua materi yang harus dikuasai.
Penentuan strategi belajar umumnya tidak semua efektif bagi setiap orang,
setiap orang memiliki strategi belajar yang berbeda-beda dan beragam,
terkandang strategi yang digunakan tidak masuk akal apabila difikir dengan
logika artinya strategi yang digunakan tersebut efektif bagi seseorang namun,
belum tentu strategi tersebut akan efektif apabila diterapkan pada orang lain.
Selain itu, aktif didalam organisasi
juga diperlukan dalam meningkatkan sebuah prestasi, dikarenakan apabila
seseoreang mengikuti sebuah organisasi khususnya dilingkungan sekolah atau
kampus memungkinkan orang itu akan mempunyai banyak relasi dibanding mahasiswa
yang tidak ikut organisasi, selain itu apabila berorganisasi benar-benar
dimanfaatkan dengan baik maka akan sangat berguna bagi seseorang itu baik
didalam perkuliahan maupun nantinya di dunia kerja dan lingkungan masyarakat.
Terkait dengan hal itu, aktif berorganisasi akan berfungsi salah satunya
membantu mahasiswa ketika mengalami kesulitan didalam akademik baik ketika
mengerjakan tugas maupun ketika persiapan ujian dengan cara saling bertukar
fikiran dan pengalaman.
Bertolak dari paparan di atas, maka
peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Indeks Prestasi Komulatif Mahasiswa
ditinjau dari Strategi Belajar dan Keaktifan Berorganisasi Pada Mahasiswa
Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2014”.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang di atas,
maka masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1.
Kurangnya
minat mahasiswa pendidikan akuntansi tahun 2014 dalam berorganisasi, yang
menganggap organisasi akan mengganggu kuliah.
2.
Kurang
peduli atau tidak menganggap penting terhadap strategi belajar yang dipilih.
3.
Kurang
maksimalnya indeks prestasi yang diperoleh mahasiswa pendidikan akuntansi tahun
2014.
C.
Pembatasan Masalah
Berdasar identifikasi masalah di
atas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Pengaruh
strategi belajar terhadap indeks prestasi.
2.
Pengaruh
keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi.
3.
Pengaruh
strategi belajar dan keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi.
D.
Rumusan Masalah
Berdasar pembatasan masalah di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1.
Apakah
strategi belajar berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa pendidikan
akuntansi tahun 2014?
2.
Apakah
keaktifan berorganisasi berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa
pendidikan akuntansi 2014?
3.
Apakah
strategi belajar dan keaktifan berorganisasi berpengaruh terhadap indeks
prestasi mahasiswa pendidikan akuntansi 2014?
E.
Tujuan Penelitian
Berdasar rumusan masalah di atas,
maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Menguji
pengaruh strategi belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa pendidikan
akuntansi tahun 2014.
2.
Menguji
pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi mahasiswa pendidikan
akuntansi tahun 2014.
3.
Menguji
pengaruh strategi belajar dan keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi
mahasiswa pendidikan akuntansi tahun 2014.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:
1.
Manfaat
teoritis
Dapat mengetahui
teori pengaruh strategi belajar belajar dan keaktifan berorganisasi terhadap
indeks prestasi mahasiswa serta menambah pengetahuan dan memberikan masukan
dalam penyusunan teori dan konsep baru dalam penelitian.
2.
Manfaat
Praktis
1)
Bagi
peneliti, memberikan hasil yang pasti pengaruh strategi belajar dan keaktifan
berorganisasi terhadap indeks prestasi.
2)
Bagi
mahasiswa, semoga penelitian ini bisa menjadi referensi untuk penelitian
berikutnya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Kajian Teori
1.
Strategi
Belajar
a.
Pengertian
Strategi
Strategi merupakan cara atau jalan
yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuannya dengan cara yang berbeda-beda
dari setiap orang. Menurut Hamdani (2011: 18) secara umum, strategi dapat
diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi
untuk sampai pada tujuan. Menurut Joni dalam Hamdani (2011: 18) berpendapat
bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk
memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam rangkai mencapai tujuan pembelajaran.
b.
Pengertian
belajar
Belajar adalah perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari
pengalaman atau praktek yang diperkuat. Belajar merupakan hasil dari interaksi
antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilaku.
Stimulus adalah apa yang guru
berikan kepada siswa, sedangkan reaksi atau respon merupakan dalam bentuk
tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Proses yang terjadi
antara stimulus dan respon penting untuk dicatat karena tidak dapat diamati dan
tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena
itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa
(respon) harus dapat diamati dan diukur. Menurut (Howard L. Kingskey: 1999) belajar adalah proses dimana perilaku disebabkan
atau diubah melalui praktek atau latihan. Menurut Slameto (2013: 2) belajar
adalah proses orang yang mencoba untuk mendapatkan perubahan perilaku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan. Menurut Djamarah (2013: 13) belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari beberapa uraian pendapat di atas, belajar adalah
suatu proses yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan perubahan
tingkah laku yang lebih baik.
c.
Pengertian strategi
belajar
Strategi belajar menurut Slameto (1991) adalah
cara-cara belajar yang baik untuk dapat mengatur waktu seefisien mungkin dan
mencapai hasil yang semaksimal mungkin. Sedangkan menurut Poerwadarminto (1990:
859) adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus.
Berdasar paparan mengenai strategi belajar di atas,
strategi belajar adalah cara-cara belajar yang baik yang di pilih oleh
seseorang agar dapat mengatur waktu seefisien mungkin serta mencapai hasil yang
diinginkan.
d.
Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap Strategi Belajar
Menurut Suryabrata (2002: 233) faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap strategi belajar yaitu:
Faktor dalam diri
meliputi:
1) Faktor psikis yaitu: IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap dan
perasaan, minat dan kondisi akibat sosialkultur.
2) Faktor fisiologis dibedakan menjadi dua yaitu keadaan jasmani dan keadaan
fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
Faktor dari luar meliputi:
1) Faktor mengatur belajar mengajar disekolah yaitu kurikulum
pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, kekompakan siswa.
2) Faktor sosial disekolah yaitu sistem sekolah, status sosial siswa,
interaksi guru dengan siswa.
3) Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan tempat,
dan lingkungan.
e.
Indikator
Strategi Belajar
Menurut Djamarah (2008: 15-27)
indikator strategi belajar adalah:
1)
Belajar
dengan teratur
Banyaknya pelajaran yang harus
dikuasai, menuntut seseorang untuk bisa membagi waktu yang sesuai dengan
kedalaman dan keluasan materi. Belajar secara teratur merupakan cara yang
paling baik untuk menguasai semua materi yang ada. Sebaliknya jika
menunda-nunda belajar merupakan sikap yang kurang baik sebab dalam waktu yang
relatif sedikit seseorang tidak mampu menguasai semua materi untuk semua mata
kuliah.
2)
Disiplin
dan Bersemangat
Disiplin adalah suatu tata tertib
yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Selain disiplin,
masalah semangat juga penting dalam belajar.
3)
Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan
perhatian terhadap suatu masalah atau objek tertentu dengan mengabaikan
masalah-masalah yang lain yang tidak diperlukan.
4)
Pengaturan
Waktu
Dalam kehidupan sehari-hari
pengaturan waktu sangat diperlukan mengingat banyaknya tugas yang harus
dikerjakan. Kebanyakan mahasiswa tidak dapat mencapai hasil yang baik
dikarenakan tidak dapat memanfaatkan waktu yang dimiliki.
5)
Istirahat
dan Tidur
Tidur adalah cara istirahat yang
paling baik. Saat tidur, organ tubuh yang digerakkan oleh pusat kesadaran mulai
berkurang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup membuat badan atau tubuh
seseorang menjadi fress, sehingga lebih siap dalam menerima materi yang
dipelajari.
2.
Keaktifan
Berorganisasi
a.
Pengertian
Keaktifan
Keaktifan merupakan giat, rajin,
selalu berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005: 23), “Aktif artinya giat (bekerja, berusaha), keaktifan
diartikan sebagai kegiatan atau kesibukan”. Sedangkan menurut Sardiman (2001:
24), “Keaktifan merupakan kegiatan bersifat fisik maupun mental yaitu berbuat
dan berfikir sebagai suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan”.
Berdasarkan
pendapat di atas, keaktifan yaitu suatu kegiatan yang menggunakan fisik maupun
mental untuk berbuat dan berfikir untuk mengembangkan aktifitas dan kreativitas
melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.
b.
Pengertian
Berorganisasi
Organisasi
merupakan suatu pola hubungan yang mana orang-orang dibawah pengarahan manager
mengejar tujuan bersama. Menurut Wibowo (2007: 1), “Organisasi adalah suatu
wadah yang dibentuk untuk mencapai tujuan bersama secara efektif”. Sedangkan
menurut Hasibuan (2004: 120), “Organisasi adalah suatu perserikatan formal,
berstruktur, terkoordinasi dari sekelompok orang yang berkerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja”.
Berdasar
pendapat di atas, organisasi yaitu sekumpulan dua orang atau lebih yang saling
bekerja sama untuk meraih suatu tujuan yang sama.
c.
Prinsip-prinsip
Berorganisasi
Prinsip organisasi disebut juga
sebagai azas-azas organisasi. Menurut Wursanto (2005: 217), “Prinsip atau azas
merupakan dasar, pondasi, atau suatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan
berfikir”.
Ada beberapa ahli yang memberikan
definisi tentang prinsip-prinsip organisasi, berikut beberapa prinsip
organisasi menurut ahli antara lain:
1)
Warren
dan Joseph (dalam Wursanto, 2003) dalam bukunya yang berjudul Managemen for
Business and Industri, menyatakan ada 4 (empat) macam prinsip organisasi yaitu:
prinsip kesatuan perintah (unity of command), prinsip rentang kendali atau
rentang pengawasan (span of control), prinsip pengecualian (the exception
principle), dan prinsip hirarki (the scala principle).
2)
Henry
fayol (dalam Wursanto, 2003) seorang insinyur pertambangan dari Perancis
mengemukakan 14 (empat belas) prinsip organisasi yaitu: pembagian kerja
(division of work), wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility),
disiplin (discipline), kesatuan komando (unity of command), kesatuan langkah
(unity of direction), subordinasi minat dibawah minat pada umumnya
(subordination of individual interest to general interest), pemberian hadiah
(remuneration), sentralisai atau pemusatan (centralization), jenjang hirarki
(line of autority), ketertiban (order), kesamarataan (equity), stabilitas
jabatan pegawai (stability of personel), inisiatif (iniciative), dan kesatuan
jiwa korps (esprit de corps).
Berdasar pendapat di atas, untuk
membangun dan menggerakkan organisasi
diperlukan prinsip-prinsip organisasi sebagai dasar atau pondasi sehingga
organisasi dapat berjalan dengan baik, serta struktur organisasinya efektif dan
efisien. Dengan demikian tercapai tidaknya organisasi tergantung dengan
bagaimana menjalankan prinsip-prinsip organisasinya.
d.
Pengertian
Keaktifan Berorganisasi
Berdasarkan pendapat tentang
keaktifan dan organisasi di atas, keaktifan organisasi dapat diartikan sebagai
suatu tindakan fisik maupun mental yang menimbulkan suatu kepercayaan atau
keyakinan yang menunjang aktivitas dan keterlibatannya dalam suatu wadah yang
bertujuan untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Di
dalam kampus terdapat banyak organisasi yang bisa diikuti oleh mahasiswa untuk
menyalurkan bakat, minat dan kecintaannya terhadap organisasi atau hanya
sekedar untuk mencari wawasan dan menambah pengalaman.
Dalam
lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terdapat Organisasi Mahasiswa
(ORMAWA) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Terdapat dua lembaga organisasi
yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).
Kemudian terdapat juga Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) yang berada dibawah
BEM dan DPM secara struktural , HMP ini juga bekerja sama dengan program studi
masing-masing dalam mengembangkan potensi mahasiswa dibidang akademik maupun
non akademik serta dalam menjalankan program kerjanya.
Dalam program studi pasti memiliki
HMP masing-masing. Di tahun 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS
mempunyai 10 HMP yaitu:
1)
HMP
Pendidikan Akuntansi
2)
HMP
Pendidikan Kewarganegaraan
3)
HMP
Pendidikan Matematika
4)
HMP
Pendidikan Biologi
5)
HMP
Pendidikan Bahasa Inggris
6)
HMP
Pendidikan Bahasa Indonesia
7)
HMP
Pendidikan Geografi
8)
HMP
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
9)
HMP
Pendidikan Guru Anak Usia Dini
10)
HMP
Pendidikan Teknik Informatika
Selain itu terdapat juga 3 Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ketiganya itu mempunyai ranah yang berbeda-beda
yaitu:
1) UKM LPM FIGUR di bidang jurnalistik
2) UKM SANGGURU di bidang pecinta alam
3) UKM WEJANG dibidang seni teater
e.
Indikator
Keaktifan Berorganisasi
Dalam organisasi perlu adanya
indikator bagaimana seorang mahasiswa bisa disebuk aktif dalam organisasi.
Menurut Davis dan Newstroom (dalam Andrey Taufan, 2011: 30) aspek-aspek
keaktifan berorganisasi yaitu:
1)
Keterlibatan
pikiran, mental, dan emosional
Keterlibatan pikiran, mental, dan
emosional, berkaitan dengan unsur-unsur psikologis. Artinya dengan keterlibatan
menyumbangkan pikiran adalah, sejauh mana mahasiswa menyumbangkan pikiran
berupa ide atau gagasan yang berguna untuk mengembangkan organisasi di masa
sekarang dan masa yang akan datang. Adapun keterlibatan mental dan emosional
adalah sejauh mana mahasiswa anggota organisasi terlibat aktif dalam
pengontrolan emosinya dengan organisasi yang bersangkutan.
2)
Keterlibatan
menyumbang tenaga
Maksud dari menyumbangkan tenaga
yaitu, sejauh mana mahasiswa yang bersangkutan bersedia menyumbangkan tenaganya
untuk organisasi.
Berdasar uraian di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa indikator keaktifan berorganisasi berhubungan dengan
fisik dan non fisik, apabila dijabarkan meliputi:
a)
Kedisiplinan
dalam organisasi
b)
Tanggung
jawab dalam memperoleh amanah
c)
Berpendapat
dalam organisasi
d)
Keterlibatan
dalam pelaksanaan kegiatan
f.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Keaktifan Mahasiswa dalam Berorganisasi
Dalam organisasi terdadap
faktor-faktor yang mempengaruhi amggota terhadap keaktifannya dalam organisasi.
Menurut Andrey Taufan (2011: 28)faktor-faktor keaktifan yaitu:
1)
Rasa
Solidaritas yang Tinggi
Setiap mahasiswa memiliki jiwa dan
rasa keingintahuan yang berbeda-beda, hal ini memicu munculnya rasa solidaritas
yang tinggi antar sesama teman, sehingga rasa keinginan untuk saling bersama
memajukan suatu organisasi demi kemajuan sangat besar.
2)
Memiliki
Banyak Teman
Mahasiswa terpacu aktif mengikuti
kegiatan karena banyak teman yang sebelumnya tersebut belum dikenal setelah
mengikuti organisasi menjadi kenal.
3)
Menambah
Pengalaman
Kegiatan organisasi dapat pula
menambah pengalaman bagi mahasiswa, karena pengalaman organisasi yang tidak
pernah didapat dikelas dapat diperoleh di dalam organisasi.
4)
Menjadi
terkenal
Mahasiswa yang aktif dalam
berorganisasi kebanyakan mempunyai keinginan untuk dikenal di kampus tersebut,
tapi hal itu menjadi motivasi untuk lebih aktif dan baik lagi dalam menjalankan
tugas-tugas organisasi.
Empat hal di atas merupakan
faktor-faktor yang kebanyakan menjadi alasan bagi mahasiswa yang membuat mereka
aktif dalam berorganisasi yaitu: rasa solidaritas, ingin mempunyai banyak
teman, ingin menambah pengalaman, dan ingin menjadi terkenal di lingkungan
kampus.
3.
Indeks
Prestasi
a.
Pengertian
Indeks Prestasi
Dalam dunia perkuliahan sangat erat
atau terbiasa dengan kata indeks prestasi. Di akhir perjuliah mahasiswa pasti
mendapatkan Kartu Hasil Studi (KHS) yang didalamnya tercantum Indeks Prestasi.
Penulis mencoba menyimpulkan pengertian dari Indeks Prestasi dari beberapa
referensi.
Pengertian indeks prestasi menurut
beberapa referensi antara lain:
1)
BAA
Universitas Atmajaya
(http://www.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=mahasiswa-jfu&cid=indeks-prestasi) Indeks prestasi adalah nilai rata rata dari seluruh matakuliah
yang telah diambil oleh mahasiswa. Indeks prestasi dibedakan antara Indeks
Prestasi Semester (IPS), yaitu nilai rata-rata dari satu semester, dan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu nilai rata-rata dari seluruh matakuliah yang
pernah diambil. Untuk menghitung IPS digunakan seluruh nilai pada semester yang
bersangkutan sedangkan untuk menghitung IPK digunakan (hanya) nilai tertinggi
dari setiap matakuliah yang pernah diambil.
2)
Wikipedia
(https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_prestasi) Indeks prestasi, biasa disingkat IP, adalah salah satu alat ukur
prestasi di bidang akademik/pendidikan. Meskipun bernama "indeks", IP
sebenarnya bukanlah indeks dalam pengertian sebenarnya, melainkan semacam rerata terboboti.
3)
BAA
Universitas Negeri Yogyakarta
(https://uny.ac.id/akademik/sistem-penilaian) Indeks Prestasi merupakan salah satu ukuran untuk menyatakan
keberhasilan studi mahasiswa. Ukuran itu berkisat antara angka 0 sampai dengan
angka 4.
Dari referensi di atas, peneliti
mengambil kesimpulan bahwa indeks prestasi merupakan alat ukur yang digunakan
sebagai laporan pencapaian mahasiswa pada semester tertentu.
b.
Pengertian
Indeks Prestasi Komulatif
Hasil belajar mahasiswa selama
perkuliahan sering di sebut indeks prestasi dan pencapaian hasil belajar
penggabungan dari semester awal sampai semester tertentu yang telah dirata-rata
disebut dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK).
Pengertian Indeks Prestasi Komulatif
dari berbagai referensi yaitu:
1)
BAA
Universitas Atmajaya
(http://www.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=mahasiswa-jfu&cid=indeks-prestasi) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu nilai rata-rata dari
seluruh matakuliah yang pernah diambil.
2)
BAA
Universitas Widyatama
(http://akademik.widyatama.ac.id/buku-panduan/indeks-prestasi-kumulatif-ipk/) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah angka yang menunjukkan
prestasi atau keberhasilan studi mahasiswa dari semester pertama sampai dengan
semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif.
3)
Wikipedia
(https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_prestasi) Indeks Prestasi Kumulatif adalah penghitungan IP dengan
menggabungkan semua mata kuliah yang telah ditempuh sampai suatu semester
tertentu.
Dari referensi di atas, peneliti
mengambil kesimpulan bahwa indeks prestasi komulatif merupakan alat ukur
laporan hasil belajar mahasiswa yang telah dirata-rata dari semester awal
sampai dengan semester akhir.
c.
Faktor
yang Mempengaruhi IPK
IPK dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu:
1)
Faktor
Internal
a)
Keinginan
mendapatkan IPK terbaik
b)
Kesungguhan
dalam memahami mata kuliah
c)
Motivasi
yang kuat dari dalam diri
d)
Ada
dorongan dalam diri agar IPK naik
e)
Belajar
secara rutin
f)
Beribadah
kepada Allah SWT
2)
Faktor
eksternal
a)
Penghargaan
yang akan diberikan oleh keluarga, teman, maupun dosen
b)
Pengaruh
lingkungan pergaulan
c)
Doa
dari kedua orang tua
d)
Kondisi
fisik maupun psikir
e)
Organisasi
f)
Beasiswa
g)
Motivasi
dari dosen yang menekankan organisasi baik IPK juga harus baik
d.
Manfaat
IPK baik
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang
baik memiliki banyak manfaat bagi seorang mahasiswa, manfaatnya bisa dirasakan
baik ketika saat masih menjadi mahasiswa maupun ketika saat sudah di wisuda.
Manfaat IPK menurut Vivi Mulya Ningsih (2012) (http://www.vivimulya.com/2012/07/101-keuntungan-punya-ipk-tinggi.html) antara lain yaiutu:
1)
Mudah
mendapatkan beasiswa
2)
Mudah
mendapatkan pekerjaan
3)
Menjadi
kebanggaan tersendiri
4)
Membanggakan
orang tua
5)
Aman
dari ancaman DO
B.
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Pratomo, Arief (2014) dalam judul
penelitian, “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Pencapaian Indeks
Prestasi Komulatif Mahasiswa PGSD FKIP UMS Tahun 2013/2014”. Dari penelitian
tersebut terdapat (X1) Keaktifan Berorganisasi dan (Y) Pencapaian Indeks
Prestasi Komulatif menujukkan hasil yang signifikan tentang Keaktifan
Berorganisasi (X1) terhadap Pencapaian Indeks Prestasi Komulatif (Y) Mahasiswa
PGSD FKIP UMS Tahun 2013/2014. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil uji t
diketahui bahwa thitung > t tabel , yaitu 2,068 >
2,024 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,046. Hasil uji F diperoleh
keaktifan berorganisasi berpengaruh signifikan terhadap pencapaian IPK mahasiswa.
Hal ini berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa F hitung > F tabel, yaitu
4,726 > 4,08 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu, 0,046. Dari hasil uji
determinasi sebesar 0,101 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh keaktifan
berorganisasi terhadap pencapaian IPK mahasiswa adlah sebesar 10,1% sedangkan
sisanya 89,9% dipengaruhi oleh variabel lain.
Iskandar, Resya (2016) dalam judul
penelitian, “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Siswa di Sekolah Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas X dan XI Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kartasura
Tahun Ajaran 2015/2016”. Dari penelitian tersebut terdapat (X1) Keaktifan
Berorganisasi dan (Y) Motivasi Belajar menunjukkan hasil bahwa Keaktifan
Berorganisasi (X1) berpengaruh positif terhadap Motivasi Belajar (Y) Siswa di
Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini
ditunjukkan berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana (uji t)
diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,671 >
2,000 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,009.
C.
Kerangka Berfikir
Penelitian ini membahas tentang
pengaruh keaktifan berorganisasi dan strategi belajar terhadap pencapaian IPK
mahasiswa Pendidikan Akuntansi UMS tahun 2014 yang mengikuti organisasi tingkat
fakultas maupun universitas. Agar mudah memahami penelitian ini, maka penelitian
ini dapat digambarkan melalui kerangka pemikiran sebagai berikut:
|
|
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir
1.
Variabel
Independen (variabel bebas)
Yaitu variabel
yang mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah:
a.
Strategi
belajar (X1)
b.
Keaktifan
berorganisasi (X2)
2.
Variabel
Dependen (variabel terikat)
Yaitu suatu
jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Variabel dependen dari
penelitian ini adalah indeks prestasi komulatif (Y)
D.
Hipotesis
Menurut Sugiyono (2014: 96),
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
oleh karena itu rumusan maslah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pernyataan”. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Strategi
belajar berpengaruh positif terhadap indeks prestasi komulatih mahasiswa
pendidikan akuntansi UMS Tahun 2014.
2.
Keaktifan
berorganisasi berpengaruh positif terhadap indeks prestasi komulatih mahasiswa
pendidikan akuntansi UMS Tahun 2014.
3.
Strategi
belajar dan keaktifan berorganisasi berpengaruh positif terhadap indeks
prestasi komulatih mahasiswa pendidikan akuntansi UMS Tahun 2014.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
1.
Jenis
Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 12-14)
terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain:
a.
Penelitian
kuantitatif yaitu penelitian dengan maksud memperoleh data yang berbentuk angka
atau data kuantitatif yang diangkakan.
b.
Penelitian
kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar.
Penelitian ini termasuk jenis
penelitian kuantitatif karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh atau hubungan antara variabel yang berbentuk angka atau data
kuantitatif yang diangkakan.
2.
Desain
Penelitian
Desain penelitian ini dilakukan
dengan cara memberi pengaruh dari indeks prestasi komulatif dalam keaktifan
berorganisasi dan strategi belajar.
B.
Tempat dan Waktu Peneltian
1.
Tempat
Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di
Universitas Muhammadiyah Surakarta karena di Universitas Muhammadiyah Surakarta
prodi Pendidikan akuntansi banyak terdapat mahasiswa dengan IPK yang tinggi dan
banyak juga mahasiswa Pendidikan Akuntansi mengitu berbagai organisasi
dikampus.
2.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan
pada bulan Agustus 2016 sampai selesai.
C.
Populasi, Sampel, dan Sampling
1.
Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 115),
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan”.dalam penelitian ini peneliti
mengambil populasi mahasiswa pendidikan akuntansi UMS tahun 2104 dengan jumlah
210 mahasiswa.
2.
Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 116), “Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Untuk itu sampel yang diambil dan populasi harus benar-benar
representatif (mewakili). Sampel diperoleh dengan menggunakan tabel Kreijcie
dengan taraf kesalahan 5%. Penelitian ini memiliki mahasiswa berjumlah 210
mahasiswa, taraf 5% maka sampel dari penelitian ini sebanyak 136 mahasiswa.
Tabel
Populasi (N)
|
Sampel (n)
|
Populasi (N)
|
Sampel (n)
|
Populasi (N)
|
Sampel (n)
|
10
|
10
|
220
|
140
|
1200
|
291
|
15
|
14
|
230
|
144
|
1300
|
297
|
20
|
19
|
240
|
148
|
1400
|
302
|
25
|
24
|
250
|
152
|
1500
|
306
|
30
|
28
|
260
|
155
|
1600
|
310
|
35
|
32
|
270
|
159
|
1700
|
313
|
40
|
36
|
280
|
162
|
1800
|
317
|
45
|
40
|
290
|
165
|
1900
|
320
|
50
|
44
|
300
|
169
|
2000
|
322
|
55
|
48
|
320
|
175
|
2200
|
327
|
60
|
52
|
340
|
181
|
2400
|
331
|
65
|
56
|
360
|
186
|
2600
|
335
|
70
|
59
|
380
|
191
|
2800
|
338
|
75
|
63
|
400
|
196
|
3000
|
341
|
80
|
66
|
420
|
201
|
3500
|
346
|
85
|
70
|
440
|
205
|
4000
|
351
|
90
|
73
|
460
|
210
|
4500
|
354
|
95
|
76
|
480
|
214
|
5000
|
357
|
100
|
80
|
500
|
217
|
6000
|
361
|
110
|
86
|
550
|
226
|
7000
|
364
|
120
|
92
|
600
|
234
|
8000
|
367
|
130
|
97
|
650
|
242
|
9000
|
368
|
140
|
103
|
700
|
248
|
10000
|
370
|
150
|
108
|
750
|
254
|
15000
|
375
|
160
|
113
|
800
|
260
|
20000
|
377
|
170
|
118
|
850
|
265
|
30000
|
379
|
180
|
123
|
900
|
269
|
40000
|
380
|
190
|
127
|
950
|
274
|
50000
|
381
|
200
|
132
|
1000
|
278
|
75000
|
382
|
210
|
136
|
1100
|
285
|
100000
|
384
|
3.
Sampling
Menurut Sugiyono (2001: 56),
“Sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Secara skematis, menurut Sugiyono
(2001: 57) teknik sampling ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
a.
Probability
Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini meliputi:
1)
Simple
random sampling, adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dialkukan
pada unit sampling. Cara demikian dilakukan bila anggopa populasi dianggap
homogen.
2)
Propotionad
stratified random sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan
pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis.
3)
Dispropotionate
stratifien random sampling, adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
jumlah sampel bila populasinya berstrata tapi kurang propotional.
4)
Area
probability sampling, adalah teknik yang dipakai ketika peneliti dihadapkan
pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar diberbagai wilayah.
5)
Cluste
sampling, teknik ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari
individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok individu (cluster).
b.
Non
Probability Sampling
Menurut Sugiyono (2001: 60), “bahwa
teknik ini adalah teknik yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.
1)
Sampling
sistematis, adalah teknik pengumpulan sampel didasarkan pada urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2)
Sampling
aksidental, adalah teknik penentuan sampel berdasar kebetulan.
3)
Sampling
kuota, adalah ruang dan tempat belajar baik yang tersedia dirumah maupun
dikampus.
4)
Puroisive
sampling, adalah cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai
dengan tujuan.
5)
Sampling
jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
menjadi sampel.
6)
Snowball
sampling, adalah teknik pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.
Dari penjelasan di atas, dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel probability
sampling dengan cara simple random sampling. Peneliti menggunakan cara inni
karena mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
D.
Definisi Operasional Variabel
1.
Variaber
Terikat
Menurut Sugiyono (2014: 61)
mengemukakan bahwa, “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dari penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah (Y) Indeks Prestasi Komulatif.
2.
Variabel
Bebas
Menurut Sugiyono (2014: 61)
mengemukakan bahwa, “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dari penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah (X1) Strategi Belajar
dan (X2) Keaktifan Berorganisasi.
E.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1.
Metode
Angket/ Kuisioner
Menurut Sugiyono (2011: 142),
“Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Menurut Sugiyono (2011: 93), menjelaskan bahwa: Dengan skala
likert, maka variabel yang diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel,
kemudian variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Variabel
|
Aspek
|
Indikator
|
No. Item
|
Keaktifan Organisasi
|
Aktif organisasi
|
Kedisiplinan saat diorganisasi
|
1,2,3,4
|
|
|
Aktifitas keseharian diorganisasi
|
4,6,7,8
|
|
|
Tanggung jawab dalam memperoleh amanah
|
9,10,11
|
|
|
Penggerak antar teman organisasi
|
12,13,14,15,16
|
|
|
Keterlibatan diorganisasi
|
17,18
|
Variabel
|
Aspek
|
Indikator
|
No. Item
|
Strategi belajar
|
Visual
|
Rapi dan teratur
|
1,2,3,4
|
|
|
Teliti terhadap detail
|
5,6,7,8,9
|
|
|
Mengingat apa yang dilihat bukan yang didengar
|
10,11,12,13
|
|
|
Mengingat dengan asosiasi visual
|
14,15,16
|
|
Auditorial
|
Mudah terganggu oleh keributan
|
17,18,19,20,
|
|
|
Senang membaca dengan suasana keras
|
21,22,23
|
|
|
Suka bderdiskusi
|
24,25,26
|
|
|
Belajar dengan mendengar dan mengingat apa yang di diskusikan
daripada yang dilihat
|
27,28
|
|
Kinestetik
|
Melajar melalui praktik
|
29,30,31,32
|
|
|
Selalu berorientasi pada fisik
|
33,34
|
|
|
Banyak gerak
|
35
|
|
|
Ingin melakukan segala sesuatu
|
36,37
|
|
|
Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
|
38,39,40
|
Setelah kisi-kisi angket dibuat,
maka selanjutnya membuat item-item pertanyaan disertai alternatif jawaban yang
kemudian disusun sebagai pedoman pengisian angket. Dari uraian tersebut dapat
dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpulan data yang berupa daftar
pertanyaan atau isian yang harus diisi oleh subyek penelitian. Kriteria
penilaian angket dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
Pernyataan
positif
a. Sangat setuju diberi skor 4
b. Setuju diberi skor 3
Pernyataan negatif
a. Tidak setuju diberi skor 2
b. Sangat tidak setuju diberi skor 1
2.
Metode
Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 158),
“Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan , transkip nilai, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda, dan sebagainya”. Metode penelitian ini dipergunakan guna memenuhi
metode angket.
F.
Uji Instrumen
1.
Uji
Validitas
Menurut Arikunto (2006: 208),
“Validitas adalah ukuran yang menunjang tingkat validitas dan atau keabsahan
suatu instrumen”. Cara mengukur validitas menggunakan rumus product moment
person.
Rumus rxy:
Dimana:
rxy :
koefisien korelasi antara skor item dan skor total
n :
jumlah subyek peneliti
: jumlah hasil kali skor item dan skor total
: jumlah dari skor item kuadrat
: jumlah skor total kuadrat
:
jumlah tiap item
: jumlah tiap total item
Kriteria uji validitas adalah bahwa
jika rxy ˃ r tabel pada taraf signifikan 5% yang memilki tingkat
kepercayaan 95% berarti item butir pertanyaan valid dan sebaliknya, bila rxy ˂ r tabel
maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Pengujian validitas ini dibantu
dengan menggunakan program SPSS versi 15 for
windows.
2.
Uji
Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006: 178), “Uji
reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dipercaya untuk dapat digunakan
sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Pengukuran
reliabilitas tersebut menggunakan rumus:
Rumus
:
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
r ½ 1/2 = rxy
yang telah disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen
Jika r hitung
> r tabel berarti item (butir soal) reliabel dan sebaliknya, jika
r hitung < r tabel, maka butir soal terasebut tidak
reliabel. Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut Arikunto (2006:276)
sebagai berikut:
0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11
≤ 0,60 reliabilitas cukup
0,20 < r11
≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
G.
Uji Asumsi Klasik
1.
Uji
Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk
mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji data persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogik guru (X1), kemandirian belajar siswa (X2)
dan prestasi belajar (Y). Uji normalitas merupakan pengujian untuk mengetahui
normal tidaknya sebaran data. Langkah-langkah untuk menggunakan uji lilliefors
dalam Budiono (2000:169-172) adalah:
a.
Hipotesis
Ho = sampel
dari populasi berdistribusi normal
H1
= sampel dari populasi yang tidak berdistribusi normal
b.
Prosedur
1) X1, X2,............., Xn dijadikan
bilangan baku z1, z2, ..............zi dengan rumus : , di mana zi = bilangan baku
Keterangan :
z = Angka baku
= Rata-rata
S = Simpangan
baku sampel
Dari data
tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor tertinggi
2) Dengan dasar distribusi normal baku dihitung peluangnya.
3) Menghitung proporsi z1, z2, .... zn ≤ z dinyatakan dengan:
S (zi) =
4) Menghitung selisih F(zi) – S(zi) dan menentukan harga
mutlaknya.
5) Mengambil harga yang terbesar di antara harga mutlak selisih tersebut.
6) Kesimpulan
a) Jika Lhitung < Ltabel maka H0 diterima
berarti distribusi sebenarnya tidak normal.
b) Jika Lhitung > Ltabel maka H0 ditolak
berarti distribusi sebenarnya tidak normal.
Pengujian normalitas dibantu dengan menggunakan program SPSS versi
15.0. for windows.
2.
Uji
Linieritas
Uji linier merupakan suatu pengujian
yang digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel
terikat bersifat linier atau tidak. Pengujian ini dapat digunakan sebagai
syarat dalam analisis korelasi atau regresi linier.
Menurut Sudjana (2003:331) “Uji
linieritas dimaksudkan untuk menguji linier tidaknya data yang dianalisis”.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
a. Hipotesis
H0 : Persamaan regresi linier
H1 : Persamaan regresi tidak linier
b.
Nilai Xi yang sama harus disusun bersatu
dengan Yi, pasangannya.
c.
Menghitung
Jumlah Kuadrat:
Jk(E)
=
Jk(TC) = Jkres
– Jk(E)
Jk(C)
= Jkres – Jk (TC)
d.
Menghitung
Derajat
kebebasan
df(E)
= N – k
df(TC)
= k – 2
k =
banyaknya kelompok x
e.
Menghitung
Rerata Jumlah Kuadrat:
RK(E) =
f.
Menghitung
Nilai F
F
hitung =
F
tabel = F () (k – 2, N – k)
g.
Kesimpulan
1)
Jika Fhitung > Ftabel,
maka H0 ditolak berarti persamaan regesinya tidak linier.
2)
Jika Fhitung < Ftabel,
maka H0 diterima berarti persamaan regesinya linier.
Uji
linieritas dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 15.0. for
windows.
H.
Teknik Analisis Data
1.
Analisis
Regresi Linier Sederhana
Teknis analisi data regresi
linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif
dan untuk memprediksi nilai dari nilai variabel dependen apabila nilai variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan berskala
interval atau rasio.
Rumus
analisis linier sederhana sebagai berikut:
Y = a + bx1
+ bx2 + c
Dimana :
Y = Indeks
prestasi komulatif
x1=
strategi belajar
x2=
keaktifan berorganisasi
a = konstanta
b = koefisien korelasi
c = standar eror
2.
Uji
Signifikansi Secara Parsial (Uji t)
Dalam penelitian ini menggunakan uji
parsial, yaitu untuk menguji signifikansi dari pengaruh variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen. Langakah-langkah pengujiannya, sebagai
berikut:
a.
Menentukan
formula hipotesis
H0:
b1=b2=0 (tidak ada pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen)
H1:
b1≠b2=0 (ada pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen)
b.
Menentukan
taraf signifikan (a) yaitu 5% (0,05)
c.
Kriteria
pengujian
Jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
atau p < 0,05 maka H0 diterima
Jika t hitung < t tabel atau p
> 0,05 maka H0 ditolak
d.
Perhitungan
uji t
Adapun
perhitungan adalah dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
b = koefisien regresi
β = koefisien beta
sb = standar error
nilai t hitung dengan menggunakan
uji dua sisi, karena hipitesis yang diuji untuk mengetahui pengaruhnya. Berarti
pengaruhnya akan terjadi dua kemungkinan, yaitu positif atau negatif.
e.
Kesimpulan
1) Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima berarti
distribusi sebenarnya normal.
2) Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak berarti
distribusi sebenarnya tidak normal.
Pengujian normalitas dibantu dengan
menggunakan program SPSS.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdani.
2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Djamarah,
Syaiful Bahri. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta
Slameto. 2003. Belajar
dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta
Handoko.
2001. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga
Hasibuan,
Malayu, S.P. 2004. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan
Keempat. Jakarta: PT. Bumi Aksara
________.
2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka
Fathoni,
Abdurrahman. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta
Rivai, Veithzal
dan Deddy Mulyadi. 2010. Kepemimpinan dan perilaku Organisasi Edisi 3. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
BAA Universitas
Atmaja. 2016. Indeks Prestasi. Online (http://www.atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=mahasiswa-jfu&cid=indeks-prestasi) diakses Kamis
30 Juni 2016 jam 14.59
BAA Universitas
Negeri Yogyakarta. 2016. Indeks Prestasi. Online (https://uny.ac.id/akademik/sistem-penilaian) diakses Kamis
30 Juni 2016 jam 14.59
Wikipedia. 2016.
Indeks Prestasi. Online (https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_prestasi) diakses Kamis
30 Juni 2016 jam 14.59
__________.2016.
Manfaat IPK. Online (http://www.vivimulya.com/2012/07/101-keuntungan-punya-ipk-tinggi.html) diakses Kamis
30 Juni 2016 jam 14.59
Pratomo, Arief.
2014. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Pencapaian Indeks Prestasi
Komulatif Mahasiswa PGSD FKIP UMS Tahun 2013/2014. Skripsi Thesis,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Iskandar,
Resya. 2016. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Siswa di Sekolah Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas X dan XI Sekolah Menegah Atas Negeri 1 Kartasura
Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono.
2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
bolehkah saya mengambil beberapa referensi di proposal penelitian ini?
BalasHapus